Jumat, 19 November 2010

Aku dan Kenangan Itu

| Jumat, 19 November 2010 | 0 komentar

 Mentari pagi menyeruak ke dalam keheningan…. Awan biru membentang cakrawala… Hmm… pagi yang cerah… Segelas kopi moka panas menemani hangatnya hari-hari ku… “What a beautiful Friday…” gumamku… Terpaku aku menatap bulan yang terus berganti… November itu akhirnya datang… Penat rasanya mengingat bulan itu… November rain mungkin itu memang pas dengan dilemma hati yang tak kunjung sirna.. Semoga November kali ini akan secerah pagi ini… Tepat setahun kepergian nya tanpa kabar… Kepingan hatiku terbawa pergi oleh seorang lelaki yang sangat kucintai…Kapankah dirinya pergi dari bayang kelamku… Aku rindu canda tawa mu, aku rindu setiap perhatian mu… Sedang apa kau di sana? Masih suka kah dengan mentari pagi yang menyeruak di tengah kedamaian pagi yang menemani kita setiap pagi ? Hanya foto mu yang menemani sepi nya hari-hariku…            “Flo….Kopi itu gak akan berubah  kalaupun kamu mandangin terus” Lyra sahabatku, memecahkan lamunanku. Kupandangi tubuhnya berlalu dari hadapanku. Lyra mengajak ku ikut acara reuni sekolah.. Sudah saatnya aku melupakan kenangan lamaku dan membuka lembaran baru dengan kisah-kisah ceriaku lagi… Sementara dia di sana mungkin sudah bahagia dengan wanita pilihan hatinya dan aku masih dalam mendung kelabu kisah cinta yang tak bertepi… Apa salahku hingga ku tak pantas dapatkan cintamu lagi? Kutepiskan pikiran itu segera dari benakku.Aku tampak lebih segar dengan balutan dress pink dan sepatu high heel ku… Sudah lama aku gak meperhatikan penampilanku. Sejak Dimas pergi mengambil cinta suciku untuknya.            Kususuri jalan Salatiga, ditemani lagu “Forever Love” Gary Barrilow. Jalan yang mengingatku dengan dia... Akankah keajaiban cinta itu terjadi kembali? Akankah dirinya kan muncul kembali? Di tengah kegundahan hatiku?


Mungkinkah setiap doaku terjadi malam ini? “Flo..” bak petir memecah keheningan siang itu… Aku hapal betul suara itu.. “Dimas…”duniaku seakan berhenti berputar . Pria itu berdiri di hadapanku… Ingin rasanya kupeluk dia namun kenapa langkahku kaku.. Kenapa bibir ini menjadi kelu… Sinar mata itu masih tetap sama… Ya, tatapan mata yang menyiratkan banyak perasaan haru biru menyeruak di tengah – tengah dentingan hati kami…. “Papa, lagi ngobrol sama siapa?” anak kecil mungil itu menatapku dengan lugunya, kulihat wanita berparas ayu menggendongnya. “Ini Tante Flo, Sa.. Teman Papa di SMA dan ini Kiran istriku ” Dimas menggengam tangan istrinya… Dimas berlalu dari ku sementara aku hanya mampu terpaku menerima kenyataan bahwa cintaku telah berakhir terbawa mimpi ku untuk bersama Dimas selamanya. Ya, akan kulambungkan angan untuk hari bahagiaku menyambut datangnya lembaran baru ku.. November Rain….

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com